Biarkan semua mengalir
meratapi alunan air
biarkan semua berjalan
menepaki panasnya debu
tinggalkan semua dibelakang
kau hanya seorang diri disana
mereka akan pulang kembali
tak peduli alas kakimu
tak peduli lepek kain mu
kau harus mengejar asa
tinggalkan semua
asamu masih jauh
untuk apa kembali membawa sepah lama
untuk apa merenung lebih lama
kejam memang
kau maju menjadi seorang pembohong
pembohong terhadap dirimu
kau katakan kakimu sedingin embun
kau katakan arahmu telah tiba pada petepian
sedangkan nyatanya
diri yang tersayat, kaki yang terkikis
raga yang terombang ambing
tinggal menunggu tenggelam pada air
mengapa kau pilih sungai
jika ada jembatan?
Untuk apa kau berlari
kalau ada unta disana?
Tinggalkan debu mendidih,air petaka.
Kau berhak melalui jembatan
punuk unta telah sejajar
bangkitlah. Itu lebih mudah
namun nyatanya semua tak bisa kau lakukan
debu adalah nyawamu?air adalah nafasmu? Teruskan apa yang kau ingin. Walau kau jadi pembohong nista.
:(
No comments:
Post a Comment