Air putih zam-zam di Masjidil
Haram Makkah Saudi Arabia merupakan salah satu keajaiban dunia. Meskipun setiap
tahun diambil jutaan manusia dari berbagai belahan dunia mana pun, sumber air
itu tidak pernah kering. Meski usianya sudah lebih dari 4.000 tahun (sejak
Ismail, putra Nabi Ibrahim A. Dilahirkan), mata air ini masih dapat dinikmati
hingga kini.
Apalagi melihat keadaan
lingkungan sumber mata air zam-zam bukanlah hal yang luar biasa. Setidaknya hal
itu yang dikatakan seorang doktor dari Mesir yang mengatakan pada surat kabar Eropa bahwa air zam-zam itu tidak sehat dan layak
untuk diminum. Alasannya, kota Makkah itu berada si bawah garis permukaan laut.
Air zam-zam sendiri berasal dari sisa buangan limbah penduduk Makkah yang
meresap, kemudian mengendap bersama-sama hujan dan keluar dari sumur zam-zam.
Dulu letak mata airnya di
belakang makam Ibrahim As., kemudian
ditutup untuk memperluas area tawaf. Sebagai gantinya, telah disediakan
puluhan kran yang dengan mudah bagi setiap jamaah untuk mendapatkannya.
Tapi, mengapa sumber air zam-zam
tidak bisa mengering?
Dari Proses pembentukan mata air
zam-zam hingga sekarang masih belum terjawab. Seluruh teori hidrologi yang ada
kurang menjelaskan asal-muasal air ini.
Pada umumnya, air tanah itu
berkumpul di lapisan tanah yang disebut Aquifer. Lapisan ini biasanya ada pada
lapisan batuan yang disebut batuan endapan atau batuan sedimen. Bukan di batuan
beku dari hasil pembekuan magma atau batuan metamorf.
Untuk diketahui, wilayah di seputar
kota Makkah, lapisan tanahnya terdiri atas batuan beku, bukan batuan sedimen
dimana tidak muingkin disana akan dijumpai Aquifer yang mengandung air tanah.
Jadi, dari sini saja munculnya air
zam-zam di tengah batuan beku sudah merupakan sebuah keajaiban.
Lazimnya air tanah merupakan
hasil rembesan dari air permukaan pada daerah tangkapan air seperti
perbukitan/daratan tinggi yang membuat air permukaan kemudian masuk dan mengisi
lapisan-lapisan batuan yang bisa menyimpan air. Dari teori ini saja, jelas bahwa
air zam-zam pastilah bukan air biasa karena tidak mungkin ia berada di daerah
yang sepanjang waktu hampir tidak pernah ada hujan. Kalau begitu, air berasal
dari mana?
Ada teori bahwa air zam-zam
mungkin berasal dari air laut purba yang terjebak. Tapi, berdasarkan
penelitian, tidak ditemukan sama sekali tanda-tanda geologis bahwa daerah itu
dulunya adalah laut.
Selain itu, air zam-zam tidak
bisa terkontaminasi oleh air lain, termasuk air hujan. Menurut penduduk Makkah,
pernah suatu ketika pelataran Ka’bah terendam air akibat hujan deras.
Iogikanya, ketika dulu sumur air zam-zam belum ditutup seperti sekarang ini,
air hujan itu akan masuk ke dalam sumur dan menyatu dengan air zam-zam. Namun,
itu tidak terjadi, mengapa? Ternyata air zam-zam itu sangat besar sehingga
mampu mendorong genangan air hujan.
Pernah dilakukan percobaan dengan
pemompaan sebesar 8000 liter/detik (bandingkan dengan debit sumber mata air di
Indonesia, yang kira-kira hanya 200 liter/detik) terus menerus selama 24 jam,
air zam-zam yang kedalaman sumurnya sekitar 30 meter dengan kedalaman air
sekitar 26 meter itu, surut hingga kedalaman air 12,72 meter.
Tapi, hanya dalam waktu 11 menit, air zam-zam kembali lagi ke
ketinggian semula. Itu artinya, debit air zam-zam memang sangat besar, tetapi
ia keluar hampir setara dengan air yang diambil. Hal inilah yang membuat air
zam-zam tidak pernah kering, tetapi juga tidak meluber.
Keajaiban lainnya adalah tentang
kualitasnya. Air zam-zam memiliki rasa yang khas dan mampu menyembuhkan
berbagai penyakit. Meski sudah ribuan tahun, tidak mengalami penurunan
kualitas, tidak pernah ada yang sakit setelah meminumnya, padahal air
zam-zam langsung diminum begitu saja.
Selain itu, sumur zam-zam tidak
pernah ditumbuhi lumut, padahal di seluruh dunia, sumur mana pun selalu
ditumbuhi lumut dan tumbuhan mikroorganisme lain.
Tentang kejernihan, karena air
zam-zam sudah mengalami proses penyaringan yang unik, yakni melalui bebatuan
dan gurun pasir yang berlapis-lapis, air ini mengandung berbagai mineral dan
zat yang dibutuhkan tubuh. Mineral dan elemen-elemen itu jumlahnya luar biasa,
sekitar 2 ribu miligram per liter. Diantaranya, sodium (250), kalsium (200),
Potasium (20), Fosfat (0,25), dan Klan ammonia (6).
Tak hanya itu keajaiban air
zam-zam. Yang merupakan anugrah dari Allah SWT. Keistimewaan dan keberkahan itu
sebagaimana sabda Rasulullah SAW.,”Sebaik-baik air di muka bumi ialah air
zam-zam. Air zam-zam merupakan makanan yang mengenyangkan dan penawar bagi
segala penyakit.”
Sumber :
Kirom Az-zumaro, Lutfil. Mukjizat air putih disertai Doa
untuk penyembuhan. Jogjakarta : Real Books, 2011
Alfiah
Khoiri Asyir
X-IPA 1
No comments:
Post a Comment