Laporan perjalanan Field Trip kelas X MAN 7 Jakarta
Taman Mini Indonesia Indah, Jakarta
Pada hari selasa, 18 Desember 2012 saya dan
seluruh teman-teman saya di kelas X MAN 7 Jakarta melakukan perjalanan ke Taman
Mini Indonesia Indah dalam rangka field trip (study tour).
Saya berangkat dari rumah pukul 06.00 pagi.
Sebelum berangkat, saya menyiapkan semua perlengkapan yang akan digunakan
disana nanti, misalnya buku dan alat tulis , baju , alat shalat dan makanan.
Kami berkumpul dan bis kami tiba di depan gedung KIR samping lapangan
al-bayyinah, Cipedak. Setelah selesai
berkumpul, kami semua naik ke dalam bis masing-masing untuk segera berangkat
menuju Jakarta, dan akhirnya bis pun mulai berjalan menuju tempat tujuan.
Akhirnya, setelah beberapa jam kemudian ,
kami pun sampai di tempat yang kami tuju, yaitu Taman Mini Indonesia Indah.
Tempat pertama yang kami knjungi adalah PPIPTEK , disana kami semua
diberikah tugas untuk mencoba salah satu alat peraga untuk mengamati penggunaan
energi pada lampu. Selain itu kami juga mencoba berbagai macam peraga IPTEK
yang sangat mengasyikkan. Setelah selesai mengunjungi museum PPIPTEK kami
berkumpul lagi untuk makan siang bersama. Kemudian kami pergi ke masjid yang
masih berada di kawasan TMII untuk shalat berjamaah.
Tempat kedua yang kami kunjungi dalam rangka
study tour ini, adalah museum MIGAS. Disana kami mengetahui bagaimana proses
terbentuknya minyak mulai dari jutaan tahun lalu hingga diolah menjadi
minyak/bensin yang kita gunakan sekarang ini. Tak lupa kami menyempatkan diri
untuk foto bersama kelas X.5 lengkap dengan wali kelas kami yaitu bu fajriati
dan bu anggi. Kami sangat senang sekali karena hal ini merupakan kenangan yang
sebentar lagi akan diadakan penjurusan pada semester berikutnya.
Tempat selanjutnya yang kami kunjungi adalah
museum Beit Al-Qur’an TMII, disana kami melihat banyak sekali koleksi Al-Qur’an
dari seluruh penjuru dunia mulai dari yang terkecil sampai yang paling besar.
Kami juga melihat berbagai macam kaligrafi yang sangat menakjubkan. Kami pun
tak melewatkan untuk berfoto-foto dan mengabadikan gambar berbagai ragam
Al-Qur;an dan kaligrafi-kaligrafi yang ada di sana.
Karena hari sudah mulai sore, kami pun
segera menuju bis dan bersiap untuk pulang. akhirnya setelah beberapa jam kami
menempuh perjalanan pulang, kami pun sampai di depan gedung KIR, tempat awal
kami berkumpul. dan setelah itu para siswa pun turun satu persatu termasuk
saya. Saya beserta beberapa teman saya melanjutkan perjalanan dengan angkutan
umum menuju rumah masing-masing. Meskipun melelahkan kami semua sangat senang
karena mendapatkan pengalaman baru yang tak akan terlupakan.
Bayt al Qur’an, yang berarti rumah Al Qur’an,
dengan materi pokok berupa peragaan yang berkaitan dengan Al Qur’an. Bayt al-Qur’an
dibuka untuk umum tanggal 20 April 1997 bersamaan dengan peresmian oleh
Presiden Soeharto. Tujuannya untuk menampilkan Islam sebagai pemersatu bangsa
dari berbagai etnik di Indonesia dengan menampilkan ajaran dan kebudayaan Islam
Indonesia yang berkualitas dan kreatif dalam upaya untuk memantapkan jatidiri
bangsa, menampilkan wajah Indonesia yang mempunyai penduduk muslim terbesar di
dunia dalam percaturan internasional melalui kajian sejarah perkembangan ajaran
Islam dan implementasinya dalam seni dan budaya, menyampaikan makna yang lebih
dalam tentang ajaran Islam dan karakter kebudayaannya yang bersifat terbuka,
otentik, toleran, dan sebagai pemicu untuk pengkajian ajaran dan kebudayaan
Islam secara lebih dalam khususnya di Indonesia dan umumnya di Asia Tenggara.
Ruang pamer Bayt al-Qur’an menghadirkan beragam seni mushaf dari
dalam dan luar negeri, seperti Mushaf Istiqlal yang menjadi primadona pada
Festival Istiqlal II 1995, Mushaf Wonosobo, yang merupakan terbesar hasil
kreasi dua orang santri Pondok Pesantren al- Asy’ariah, Wonosobo, Jawa Tengah,
Mushaf Sundawi yang menampilkan iluminasi ragam hias khas Jawa Barat, dan
Mushaf Malaysia yang menampilkan iluminasi ragam khas Malaysia.
Ditampilkan pula al-Qur’an standar Departemen Agama RI, al-Qur’an
biasa dan al-Qur’an Braille untuk umat Islam tunanetra. Disajikan juga
al-Qur’an Interaktif dalam bentuk software (perangkat lunak) computer yang
dapat dioperasikan secara digital seperti program-program aplikasi komputer
lainnya.
Ruang peraga Museum Istiqlal menyimpan dan memamerkan benda-benda
budaya yang telah berabad lamanya, menembus peradaban suku, bahasa, daerah, dan
adat istiadat di Indonesia. Kejayaan historis masa lalu dan masa kini berbaur
dalam suatu peristiwa. Manuskrip al-Qur’an, benda-benda tradisi dan warisan,
arsitek, seni rupa kontemporer, serta benda islami lainnya, semua tersimpan di
sini, sebagai hasil implementasi dan implikasi budaya yang bersumber dari
al-Qur’an.
Bangunan Bayt al-Qur’an & Museum Istiqlal berlantai 4 dengan
lingkungan yang jauh dari polusi memiliki fasilitas ruangan yang lengkap
seperti, serba guna (main hall), auditorium, audiovisual, ruang kelas, pameran,
balkon, dan lain-lain. Semua itu dapat digunakan untuk mengadakan kegiatan
seperti, seminar, pertunjukkan, pameran, perlombaan, forum ilmiah, syukuran,
dan lain-lain.
Beberapa koleksi dalam Bayt Al-Qur’an
A.
Mushaf Istiqlal
B. Mushaf
Wonosobo
C. Mushaf
Sundawi
D. Berbagai
Mushaf lainnya
Laporan Perjalanan
Field Trip kelas X MAN 7 Jakarta
Taman Mini Indonesia Indah
-Museum PPIPTEK
-Museum MIGAS
-Museum Bayt
Al-Qur’an
Oleh :
Alfiah Khoiri Asyir
Kelas : X.5